Selasa, 18 oktober 2011 bertempat di tambak ikan bandeng tepatnya milik kelompok pembudidaya ikan(Pokdakan) Mina Raya yang di ketuai oleh Bapak Yoyok yang berada di desa Kasepuhan anak-anak SDIT Permata Hati Batang yang biasanya mereka bersekolah di sekolahan mereka yang nyaman di belakang gedung KORPRI, tapi pagi ini kira-kira jam 07.00 mereka telah memenuhi area tambak bandeng milik kelompok tani pemelihara ikan bandeng, nila dan udang windu di desa Kasepuhan yang bertempat di dekat pelabuhan batu bara.
Perjalanan yang melelahkan karena sepanjang jalan yang mereka lalui ternyata merupakan jalan yang rusak, seperti "kali sat" saja kata anak-anak. Dalam perjalanan beberapa anak terjatuh ketika diboncengkan orang tuanya menuju lokasi tambak, tetapi hal tersebut tidak menjadikan mereka kehilangan semangat untuk menikmati acara yang bertajuk OUTING CLASS, sebuah program semesteran yang dirancang untuk
memberikan pengetahuan langsung kepada anak-anak tentang dunia sesungguhnya. Istilah lainnya adalah pembelajaran dengan metode Contekstual Teaching and Learning (CTL). Ancara outing ini biasanya dilaksanakan setelah mid semester, untuk kali ini outingnya mengambil tema pembelajaran di tambak bandeng.
Acara outing yang melibatkan penyuluh perikanan dan bekerjasama dengan kelompok tani di Kasepuhan tersebut dimulai setelah anak-anak berkumpul di lokasi tambak, mereka berjalan kurang lebih 500 m ke arah
barat untuk menuju ke lokasi tambak yang akan dijadikan sebagai tempat mereka untuk praktek, mereka menyusuri jalan setapak dengan hati-hati, karena disamping kiri kanan jalan tersebut merupakan kolam-kolam
tambak yang cukup dalam pula. Perjalananpun berakhir di tempat tambak yang akan dijadikan praktek, mereka berkumpul setelah melepas lelah dan melihat-lihat tambak untuk kemudian diberi pengarahan oleh bapak Carito dan pak Dadit dari BP4K (Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan) kab batang tentang ikan bandeng. Dalam penjelasan tersebut mereka juga dibantu oleh kelompok tani dari desa Kasepuhan yang merupakan praktisi perikanan. Sambil menjelaskan tentang ikan bandeng, anak-anak juga bisa langsung melihat ikan bandeng yang ditangkap saat itu juga dengan jala oleh bapak kelompk tani tersebut. Mereka senang karena lansung bisa merasakan memgang ikan yang hidup langsung baru ditangkap dari kolamnya. Mereka bergantian untuk saling memgang ikan yang masih bergerak-gerak. Ada yang takut, ada yang jijik, tapi banyak pula yang berani sekali dalam memegang ikan yang masih hidup tersebut. Ada pula
beberapa yang bergaya mancing mania dalam memgang ikan tersebut, sambil diangkat mereka pun berteriak mancing mania mantaap. Setelah acara penjelasan tentang ikan bandeng, tibalah acara yang paling menyenangkan bagi anak-anak, mereka disuruh untuk memanen ikan bandeng di kolam yang sudah disediakan, pertama 5 anak-anak yang paling besar dari anak-anak kelardulikan lagi air yang kes 4 yang turun untuk memanennya. Merekapun berebutan untuk turun ke kolam, tidak memperuh atau kotor merekapun berenang masuk ke air untuk mengejar ikan bandeng yang terjerat di jala yang sudah terpasang. Rame, lucu, dan menyenangkan bagi mereka, walau tubuh penuh lumpur tapi tidak menghalangi keceriaan di wajah mereka, kotor itu menyenangkan mungkin bagitu pikir mereka. Untuk selanjutnya rombongan
yang siap untuk memanenpun sudah siap untuk menggantikan mereka, mereka bergantian untuk menangkap ikan bandeng di sela-sela jala di pasang melingkar.
Acarapun berakhir, anak-anak ceria bersama pengalaman mereka hari itu, merekapun pulang dengan membawa 1 ekor ikan yang memang telah dipesan untuk oleh-oleh keluarga di rumah.
Perjalanan yang melelahkan karena sepanjang jalan yang mereka lalui ternyata merupakan jalan yang rusak, seperti "kali sat" saja kata anak-anak. Dalam perjalanan beberapa anak terjatuh ketika diboncengkan orang tuanya menuju lokasi tambak, tetapi hal tersebut tidak menjadikan mereka kehilangan semangat untuk menikmati acara yang bertajuk OUTING CLASS, sebuah program semesteran yang dirancang untuk
memberikan pengetahuan langsung kepada anak-anak tentang dunia sesungguhnya. Istilah lainnya adalah pembelajaran dengan metode Contekstual Teaching and Learning (CTL). Ancara outing ini biasanya dilaksanakan setelah mid semester, untuk kali ini outingnya mengambil tema pembelajaran di tambak bandeng.
Acara outing yang melibatkan penyuluh perikanan dan bekerjasama dengan kelompok tani di Kasepuhan tersebut dimulai setelah anak-anak berkumpul di lokasi tambak, mereka berjalan kurang lebih 500 m ke arah
barat untuk menuju ke lokasi tambak yang akan dijadikan sebagai tempat mereka untuk praktek, mereka menyusuri jalan setapak dengan hati-hati, karena disamping kiri kanan jalan tersebut merupakan kolam-kolam
tambak yang cukup dalam pula. Perjalananpun berakhir di tempat tambak yang akan dijadikan praktek, mereka berkumpul setelah melepas lelah dan melihat-lihat tambak untuk kemudian diberi pengarahan oleh bapak Carito dan pak Dadit dari BP4K (Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan) kab batang tentang ikan bandeng. Dalam penjelasan tersebut mereka juga dibantu oleh kelompok tani dari desa Kasepuhan yang merupakan praktisi perikanan. Sambil menjelaskan tentang ikan bandeng, anak-anak juga bisa langsung melihat ikan bandeng yang ditangkap saat itu juga dengan jala oleh bapak kelompk tani tersebut. Mereka senang karena lansung bisa merasakan memgang ikan yang hidup langsung baru ditangkap dari kolamnya. Mereka bergantian untuk saling memgang ikan yang masih bergerak-gerak. Ada yang takut, ada yang jijik, tapi banyak pula yang berani sekali dalam memegang ikan yang masih hidup tersebut. Ada pula
beberapa yang bergaya mancing mania dalam memgang ikan tersebut, sambil diangkat mereka pun berteriak mancing mania mantaap. Setelah acara penjelasan tentang ikan bandeng, tibalah acara yang paling menyenangkan bagi anak-anak, mereka disuruh untuk memanen ikan bandeng di kolam yang sudah disediakan, pertama 5 anak-anak yang paling besar dari anak-anak kelardulikan lagi air yang kes 4 yang turun untuk memanennya. Merekapun berebutan untuk turun ke kolam, tidak memperuh atau kotor merekapun berenang masuk ke air untuk mengejar ikan bandeng yang terjerat di jala yang sudah terpasang. Rame, lucu, dan menyenangkan bagi mereka, walau tubuh penuh lumpur tapi tidak menghalangi keceriaan di wajah mereka, kotor itu menyenangkan mungkin bagitu pikir mereka. Untuk selanjutnya rombongan
yang siap untuk memanenpun sudah siap untuk menggantikan mereka, mereka bergantian untuk menangkap ikan bandeng di sela-sela jala di pasang melingkar.
Acarapun berakhir, anak-anak ceria bersama pengalaman mereka hari itu, merekapun pulang dengan membawa 1 ekor ikan yang memang telah dipesan untuk oleh-oleh keluarga di rumah.
assalam..
BalasHapusWah, keren tuch si bolang dari sdit batang..